Articles by "Daerah"

Tampilkan postingan dengan label Daerah. Tampilkan semua postingan

 

Kreatif dan ivonatif diperlukan dalam berbisnis di zaman sekarang. Itulah yang dilakukan  Haji Khaidir, 63 di Jalan Padangbaru, Paritmalintang, Kecamatan Enamlingkuang Kabupaten Padangpariaman. Memadukan usaha budidaya lebah madu dengan kuliner lezat dan sehat. 

Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit dari simpang Toboh, sampailah di sebuah rumah bercat oranye. Tak jauh dari Kantor Kapolres Padangpariaman. Begitu memasuki halaman rumahnya yang rindang ditumbuhi tanaman bunga merambat, mata langsung tertuju pada kotak-kotak tertata rapi tertancap di tanah. Kotak-kotak dari kayu bercat oranye itu adalah sarang lebah kelulut atau galo-galo. Ia sulap pekarangan rumahnya yang rapi dan apik untuk budidaya lebah madu berbody kecil-kecil tersebut. Dari halaman depan sampai samping ada puluhan rumah lebah.

Di rumah lebah galo-galo itulah pengunjung bisa minum madu langsung dari sarangnya pakai sedotan air kemasan gelas.

“Pengunjung gratis minum madu langsung dari sarangnya,” kata Haji Khaidir didampingi istrinya, Hj Husniati, 54, Minggu (5/7).

Pak Haji,begitu pria itu biasa disapa dengan sigap membuka penutup rumah lebah lalu mengusir si lebah menjauh sebentar dari sarangnya lalu mempersilahkan tamunya menghisap madu dengan sedotan. Rasa asam manis madu lebah langsung singgah di lidah.

“Itulah rasanya madu lebah kelulut yang asli,” kata Haji Khaidir seraya menyebut produk Rumah Lebah Kelulut miliknya sudah terdaftar di BBPOM. Madu galo-galo tersebut warnanya agak coklat terang dan relatif encer.

Awal membudidayakan lebah kelulut sejak 2020 lalu, Haji Khaidir hanya punya 20 koloni atau sarang saja.

“Karena permintaan bertambah banyak, maka dikembangkan lagi mencapai 120 koloni dalam lima bulan,” ujarnya. Permintaan banyak dari Jakarta, Medan, Palembang dan Kalimantan hanya mengandalkan promosi dari  mulut ke mulut dan kenalan dekat saja. Untuk harga, waktu itu kemasan 100 ml dijual Rp 100 ribu dan kemasan 1 liter Rp 1 juta. Kini ia sudah punya 1000-an sarang lebah dengan rata-rata produksinya mencapai 750 liter per bulan.

Budidaya lebah kelulut tak perlu modal besar, pekarangan rumah Haji Khaidir cukup luas. Tinggal membikin sarangnya. Menyulap halaman full faving block agar bersih dan nyaman dilengkapi tanaman bunga untuk makan lebah dan terlihat indah. Ia pun tak perlu merekrut karyawan untuk panen sampai mengemas madunya. Karena panen madu tidak tiap hari. Lebah pun tak perlu dikasih makan. Jika bunga-bunga tidak sedang mekar maka si lebah biasanya mengisap sari bunga kelapa atau pinang yang banyak tumbuh di nagari tersebut.

“Jadi madunya tetap ada walau tak musim bunga. Hanya musim hujan madu agak berkurang,” ujarnya.

Tak berhenti sampai di situ, istri Khaidir, Husniati pun membuka usaha turunannya. Rumah madu dilengkapi kafe dengan menu spesifik seperti, kelapa muda madu, ayam bakar madu dan menu lainnya. “Alhamdulillah setelah 8 bulan buka selalu ramai yang datang dan makan di sini,” ujarnya. Tiap hari kerja 100-an tempat duduk di kafe outdor pekarangan rumahnya selalu penuh. Umumnya pekerja kantoran yang makan di sana. Selain makan di tempat ada juga yang dibungkus dan dibawa pulang. (ind)

 

 


Padang, Beritaone.news -- Harga kebutuhan pokok di Kota Padang dalam sepekam terakhir fluktuatif. Harga cabai merah yang sebelumnya anjlok menyentuh Rp 18 ribu per kilogram mulai merangkak naik ke level Rp 24.000 per kilogram untuk cabai lokal Sumbar. Sedangkan cabai Jawa bertengger di angka Rp 42 ribu per kilogram. Kenaikan harga dipicu mulai berkurangnya panen petani di daerah penghasil cabai. Seperti pulau Jawa dan sejumlah daetah di Sumbar.

Sedangkan harga jengkol mulai menggila dalam beberapa hari ini. Selasa (1/7) harga jengkol di salah satu warung sembako di kawasan Kuranji Padang Sumbar mencapai Rp 12.000 per 10 butir. Biasanya berkisar Rp 5.000 sampai Rp 6.000 per 20 butir.

Menurut pedagang sembako Elsi, 35  di kawasan Kuranji Padang Selasa (1/7), kenaikan harga jengkol karena minim pasokan dari toke jengkol. "Jengkol lagi langka, makanya harga naik," ujarnya. Menurut Elsi jengkol yang dijualnya ada yang berasal dari Kota Padamg ada juga dari daerah lain seperti Pasaman. 

Sementara itu harga bawang merah turun sedikit. Sebelumnya Rp 30.000 per kilogram turun ke Rp 26.000 per kilogram untuk bawang dari luar Sumbar sedangkan bawang asal Alahanpanjang Rp 30.000 per kilogram. Selain itu hargsa  buncis masih tinggi Rp 24.000 per kilogtam. Telur ayam stabil Rp 18 000- Rp 20.000 per 10 butir. Kentang Rp 14.000 per kilogram. (e)


 

pengunjung foto selfi di Pemandian Lubuk Minturun Padang beberapa waktu lalu

Padang, Beritaone.news - Menikmati secangkir kopi di kedai tebing sungai ada sensasi tersendiri. Memandang air mengalir jernih sebening kaca menenangkan jiwa. Apalagi berenang di air sungai yang bersih menyegarkan raga. Suasana ini masih ada di sejumlah sungai di Padang. Pergilah ke Lubukminturun. Tepatnya dekat pemandian Lubukminturun. Jika beruntung anda akan bersua air sedang jernih. Ada banyak ikan menari. Ikan larangan. Tapi jangan datang di musim hujan. Kalau saat hujan sering keruh. Mungkin ada tebing yang runtuh. Air sungai ini masih terbilang terjaga kelestariannya. Belum banyak tersentuh peradaban modern. Apalagi limbah dan sampah. Tak heran dijadikan tempat mandi-mandi oleh warga saat hari libur. Healing kata kaum milenial.

Windri A,  30, seorang warga Padang yang berdomisili di Jakarta sangat mengangumi sungai Lubuk Minturun yang masih sangat alami. Waktu liburan ia sempatkan diri menikmati suasana main air sungai sambil menikmati jajanan kampung yang enak dan murah meriah di pinggir sungai.  “Aku sempatkan ke sini karena lihat dari video yang beredar kelihatan bagus dan enak suasananya. Cocok untuk bersantai,”  ujarnya.

Healing (baca: relaksasi/rekreasi) di sungai selain gratis atau biaya murah memberi banyak bonus untuk kesehatan jiwa dan raga. Makanya sangat penting menjaga kelestarian sungai. Selain untuk menjaga ekosistem di dalamnya, beraneka jenis ikan air tawar juga berpotensi pada pemasukan daerah dan peningkatan ekonomi masyarakat. Yakni menjadikan destinasi wisata sungai.

Tengoklah wisata sungai di sejumlah negara, sukses mengundang bànyak wisatawan mancanegara. Sungai Are di Swiss contohnya. Sungainya yang bersih dan jernih membuat wisatawan penasaran.

Sungai-sungai di sejumlah daerah di Sumbar dan Padang tak kalah indah dan potensial jadi objek wisata. Terutama yang berada di pinggiran kota yang berhulu di bukit barisan. Selain menawarkan pemandangan menakjubkan, banyak sungai bisa untuk berarung jeram. Tinggal lagi kemauan dan keseriusan untuk mengembangkan dan mengelolanya.

Dewasa ini di Sumbar juga banyak wisata yang dikelola masyarakat melalui kelompok sadar wisata (pokdarwis). Namun untuk wisata sungai belum begitu gencar apalagi viral. Memang mengelola wisata sungai punya tantangan tersendiri. Apalagj jika menawarkan mandi-mandi, berenang dan atraksi arung jeram. Faktor keselamatan pengunjung jadi prioritas utama. Kalau abai bisa celaka dan menimbulkan korban nyawa.

 Memang di balik berjuta pesona wisata sungai, ada bahaya yang selalu mengintai. Apalagi sungai-sungai yang belum dikelola sebagai tempat wisata. Tapi sering dimanfaatkan mandi-mandi oleh warga. Sehingga korban hanyut tak terhindarkan. Entah sudah berapa korban tewas hanyut di sungai.

Namun jika sungai-sungai tersebut sudah dikelola jadi objek wisata tentunya ada petugas yang mengawasi aktivitas pengunjung, semacam baywatch (penjaga pantai). Pada kondisi-kondisi tertentu dilarang berenang, mandi-mandi atau berarung jeram. Peralatan untuk penyelamatan mesti distandbykan.  

Menjadikan sungai destinasi wisata bukan berarti mengabaikan keasriannya. Justru terus dipercantik dan diperindah dengan berbagai fasilitas, taman-taman dan penghijauan. Sehingga warung dan kafe hingga restoran yang sengaja dikonsep dekat sungai diburu orang. Berwisata kuliner bonus spot foto pemandangan sungai yang eksotik. (e)

cuaca ekstrem harga ikan naik

Padang, Beritaone.news - Harga ikan di sejumlah tempat penjualan ikan di Padang naik sepekan terakir. Kenaikan dpicu cuaca tak menentu, kadang badai  sehingga nelayan mengurangi aktivitas melaut.

Novrizal, seoarang nelayan di Muaro Padang mengatakan, harga ikan naik beberapa hari ini. "Cuaca tak menentu, terkadang tiba-tiba saja badai," ujarnya, Minggu (28/6).

Dia mengatakan, harga ikan naik sekitar 15 persen dari biasanya. Untuk ikan tongkol biasanya Rp 25 ribu sekilo naik jadi Rp Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu. Ikan sisik dari Rp 40 ribu naik ke Rp 60 ribu sekilo, sedangkan gambolo sarai Rp 25 ribu sekilo naik jadi Rp 35 ribu per kilogramnya. (e)

hargacabeturunpetanimenjerit


Padang, BeritaOne.news - Harga cabai merah di Padang beberapa hari terakhir anjlok. Biasanya mencapai Rp 50.000 per kilogram kini turun ke Rp 21.000 per kilogram. Turunnya harga cabai dipicu panen raya di daerah penghasil. 

Anjloknya harga cabai membuat ibu ibu rumah tangga bernapas lega. Karena bisa mengurangi pengeluaran untuk cabai merah tiap harinya.

Tapi sebaliknya bagi petani cabai. Petani jadi merugi karena cost bertanam cabai tergolong tinggi. Mulai beli bibiit, pupuk, pestisida dan upah untuk perawatan sampai panen.

Indra, 50, petani cabai di Kuranji Padang mengeluhkan murahnya harga cabai saat ini. " Yah,  pas panen harga cabai turun drastis. Padahal sudah keluat biaya banyak mulai beli bibit hingga panen," ujarnya kepada beritaone.news kemarin.

Indra mengatan, selain harga murah, panennya juga tidak banyak. Dari tiga petak lahan baru panen 10 kilogram saja. "Tumbuhnya kurang bagus karena faktor cuaca. Musim panas," ujarnya. (e)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
IKLAN