Salah satu sungai sumber air PDAM di Padang yang sudah mulai mengering airnya Jumat (25/7).
Padang, Beritaone—Musim kemarau sudah mulai berdampak kepada ketersediaan air bersih kepada masyarakat. Sejumlah sungai sebagai sumber air baku PDAM mulai mengering. Walau kadang turun hujan ringan tidak cukup untuk menambah debit air sungai. Hanya pembasah tanah dan tumbuhan saja. Sedangkan rekayasa cuaca sampai kini belum dilakukan pemerintah daerah untuk menciptakan hujan buatan.
Sejumlah sungai di Padang seperti Sungai Ulugadut, Sungai Lubuk Paraku dan Lubuk Minturun mulai mengering. Biasanya air mengalir deras dan cukup besar sekarang kecil mengalir di sela batu-batu besar.
Humas Perumda Air Minum Kota Padang Adhie Zen mengatakan, berkurangnya debit air sungai beberapa pekan ini sudah berdampak kepada pengolahan air PDAM Kota Padang. “Iya, sudah mulai berdampak kepada pelanggan. Bahkan sejumlah kawasan sudah digilir distribusi airnya supaya semua pelanggan terlayani,” ujarnya, Jumat (25/7).
Dia menyebutkan, sejumlah intake yang sudah menyusut airnya adalah intake Pegambiran atau IPA Gambir, IPA Paraku dan IPA Paluki Gadut. Sehingga dilakukan distribusi air secara bergilir untuk wilayah Pegambiran, Ampalu, Bypass dan sekitarnya. Kemudian wilayah terdampak yakni Gadut, Jondul dan wilayah sekitarnya. Untuk pelanggan dan masyarakat di wilayah Jondul dan Pegambiran juga sudah dikerahkan air tangki.
“Sementara untuk wilayah utara yakni Lubuk Minturun dan Gunungpangilun dan sekitarnya masih relatif aman,” ucapnya.
Jika musim kemarau berlanjut debit air sungai juga akan berkurang. Untuk itu diimbau kepada pelanggan untuk selalu menampung air sebagai cadangan agar aktivitas tetap berjalan lancar.
“Tampunglah air yang masih mengalir dalam wadah yang besar dan dirasa cukup untuk kebutuhan beberapa hari. Kemudian selalu hemat memakai air,” imbaunya.(yan)
Posting Komentar