November 2025

 

Recovery: Pembukaan akses ke Intake Palukahan yang tertimbun longsor menggunakan alat berat Minggu (30/11).  

 

Padang, Beritaone—Sempat lumpuh total beberapa hari saat banjir melanda Kota Padang, distribusi air PDAM di Kota Padang mulai pulih Minggu (30/11). Pelanggan di sejumlah area kembali mendapatkan pasokan air bersih.

Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Padang Hendra Pebrizal mengatakan, berkat kerja keras tim teknis di lapangan, sejak Minggu sebanyak 3 SPAM telah kembali beroperasi dan mulai mendistribusikan air kepada pelanggan.

“Bencana banjir dan longsor yang melanda Kota Padang dalam beberapa hari terakhir, pelayanan air minum sempat mengalami gangguan akibat kerusakan pada sejumlah fasilitas Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Mulai dari intake yang tertimbun sedimen, pipa transmisi yang hanyut, pompa terendam, hingga tingginya kekeruhan air baku yang menghambat proses pengolahan air. Tapi tim kami tiada henti bekerja keras siang malam untuk melakukan perbaikan. Alhamdulillah sudah mulai normal lagi,” ujarnya Minggu (30/11).

Hendra Pebrizal mengatakan, IPA atau SPAM yang sudah beroperasi kembali yakni, SPAM Gunung Pangilun, SPAM Paraku dan SPAM Latung, IPA Gambir, Ipa Bungus dan IPA Jagad.

Adapun sejumlah daerah yang telah kembali menerima distribusi air, di antaranya : Gunung Pangilun, Lapai, Jati (sebagian), Arai Pinang, Parak Laweh, Dadok Tunggul Hitam, serta Tabing, sesuai dengan sistem distribusi masing-masing.  Ipa Paraku 200 lps ditambah IPA Sikayan melayani area, Araipinang, Paraklaweh, Mata air, Cendana Mata Air, Jondul, Seberangpadang, Aurduri, Sutomo Marapalam, Simp Haru, Parakgadang, Pasarborong,psar batipuh  dan sekitarnya. Kemudian, IPA Latung  melayani kawaswan DPR Dadok, Maransi  Raya, Bypass Aiepacah , sebagian Seilareh, dan Gunungsarik dan  lainnya.Sementara itu, SPAM lainnya yang masih terdampak terus dalam tahap perbaikan, meliputi pembersihan sedimen pada intake, perbaikan pipa yang putus atau hanyut, normalisasi pompa, serta pemulihan kualitas air baku agar dapat kembali diolah secara optimal.

“Perumda Air Minum Kota Padang bersama Pemerintah Kota Padang terus melakukan penanganan langsung di lapangan secara bertahap dan berkelanjutan, guna mempercepat pemulihan layanan air bersih bagi seluruh masyarakat.Pemerintah Kota Padang mengucapkan terima kasih atas kesabaran dan pengertian warga selama masa pemulihan ini,” harapnya.

Sementara itu, IPA Guo Kuranji kapasitas 80 liter per detik Minggu kemarin masih dalam tahap recovery karena ada pipa yang patah dan dihanyutkan arus sungai.

“Ada pipa yang putus dan hilang dihanyutkan banjir akan dipasang kembali untuk percepatan penyaluran air bersih kepada pelanggan,” ujarnya.

Selain itu dirut juga meninjau pembersihan titik longsor yang menutup jalan menuju Intake Palukahan sepanjang -+200 meter.
“Mohon doanya supaya cepat selesai dan pelayanan kembali normal,” harapnya. (yan)

 

Mahal: Cabai merah habis panen petani di Kelurahan Kalumbuk Kecamatan Kuranji Padang siap dijual ke konsumen.


 

Padang, Beritaone—Hujan deras tanpa henti selama sepekan di Padang berdampak kepada kenikan harga sejumlah  bahan pokok. Terutama cabai merah. Jika dua hari lalu harga  cabai merah di pasar tradisional di Kota Padang Rp 70 ribu per kilogram. Jumat kemarin  naik tajam hampir dua kali lipat.

Harga cabai merah lokal asal Sumbar kemarin mencapai Rp 130 ribu per kilogram.

“Waduh, mahal sekali harga cabai sekarang, Rp 130 ribu sekilo,” ujar Imar, warga Padang habis beli cabai di warung sembako dekat rumahnya Jumat (27//11). Wanita ini hanya beli ¼ kilo saja karena tak cukup uangnya buat beli ½ kg cabai merah. Ia berharap hujan cepat berhenti dan harga cabai turun lagi.

Yusni, pemilik warung sembako di kawasan Taratakpaneh Kuranji Padang mengaku, stok bahan pokok di kenai sudah banyak yang ludes. “Cabai hanya sedikit, sebentar saja sudah habis, tinggal cabai setan. Bawang juga tinggal tiga kilogram saja. Kentang, telur, dan sayur-sayuran asal Alahanpanjanng sam sekali tidak masuk hari ini,” ujarnya.

Yusni mengatakan, sejak cuaca buruk pasokan bahan pokok tersendat. Pembeli sejak Jumat kemarin berjubel. “Mau bagaimana lagi, stok ndak ada, apa mau dijual,” ujarnya melihat banyak pembeli terpaksa balik kanan karena tak ada yang mau dibelinya. (yan)



 

BANJIR: Petugas berupaya mengatasi intake Perumda Air Minum Kota Padang yang terendam luapan air sungai dan sedimentasi akibat hujan deras, Selasa (25/11). Humas Perumda Air Minum Kota Padang

 

Padang, Beritaone---Hujan yang terus terusan mengguyur Kota Padang tiada henti beberapa hari ini, menyebabkan stopnya pengolahan air bersih Perumda Air Minum Kota Padang. Hampir semua Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM off beroperasi sejak Senin (24/11) malam hingga Selasa (25/11).

Humas Perumda Air Minum Kota Padang Adhie Zein mengatakan, hampir semua IPA berhenti beroperasi. “Seluruh intake saat ini tertimbun lumpur dan material yang dihanyutkan arus sungai sehingga IPA tak bisa beroperasi,” ujarnya Selasa (25/11).

IPA tersebut meliputi IPA Guo, IPA Paraku, IPA Latung, IPA Jagad, IPA Palukahan dan IPA Gunungpangilun.

Adhie mengatakan, walau hujan deras dan air sungai besar, petugas tetap berjibaku melakukan pengurasan sedimentasi yang masuk ke intake dan melakukan pembersihan material di sekitar intake. Namun karena deras dan pekatnya air sungai petugas tetap berhati-hati.

“Kami selalu berupaya memberikan pelayanan agar air bersih tetap bisa didistribusikan, tapi karena faktor alam kita tak bisa berbuat banyak,” ujarnya.

Akibat musibah ini, hampir seluruh pelanggan di Kota Padang terdampak. Distribusi air  ke pelanggan terhenti.

Ia berharap hujan segera berhenti dan air sungai susut sehingga semua IPA bisa beroperasi kembali.

Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Padang Hendra Pebrizal berharap pelanggan bersabar.

“Saat ini petugas masih terus bekerja. Seluruh intake kita tersumbat oleh sedimen. Kami mohon kepada masyarakat dan pelanggan kami agar bersabar. Saat ini kondisi cuaca masih hujan lebat dan air sungai sangat keruh sehingga belum bisa kita lakukan produksi. Jadi kita mohon kesabaran dan pengertiannya, atas musibah banjir bandang yang menimpa Kota Padang dan Sumatera Barat umumnya, “ ujar Hendra Pebrizal saat meninjau IPA Paraku Selasa (25/11).

Ia mengimbau kepada pelanggan  agar menampung air hujan atau air PDAM yang masih mengalir untuk kebutuhan sementara sampai pasokan air normal kembali. (yan)

 


 Terdampak: Pelanggan PDAM di kawasan Pauh menampung air dari mobil tangki Perumda Air Minum Kota Padang Sabtu (22/11). 

 

Limaumanis, Beritaone—Hujan deras yang melanda Kota Padang dua  hari terakhir berdampak kepada pengolahan air bersih PDAM Kota Padang. Tingkat kekeruhan air sungai yang tinggi menyebabkan air baku tak bisa diolah untuk didistribusikan kepada pelanggan.  Untungnya hanya satu Instalasi Pengolahan Air (IPA) saja yang off, yakni IPA Jawagadut. Sedangkan IPA lainnya tidak terlalu terpengaruh dan tetap beroperasi.

Humas Perumada Air Minum ota Padang, Adhie Zein mengatakan, akibat hujan deras menyebabkan air sungai sangat keruh. “Kekeruhan air sangat tinggi di sungai kawasan Limaumanis yang menyebabkan terganggunya proses pengolahan di IPA Jawa Gadut,” ujarnya tadi malam.

Ia menyebut, stopnya operasional IPA Jawagadut berdampak kepada pelanggan kawasan Limaumanis dan sekitarnya. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan air  bersih, Perumda Air Minum Kota Padang mengerahkan air bersih dengan mobil tangki. “Sudah dua hari terakhir pelanggan yang terdampak kita suplay dengan air tangki,” ujarnya.

Walau hujan terus mengguyur seharian kemarin, namun IPA lainnya tidak terlalu terdampak dan tetap beroperasi. “IPA lainnya untuk sementara masih aman walaupun ada terdampak, tapi tidak terlalu,” ucapnya.

Adhie tak henti mengimbau kepada pelanggan untuk selalu menampung dan mencadangkan air yang masih mengalir.  Sehingga ketika air mati tiba-tiba karena faktor cuaca atau lainnya, pelanggan tidak terkendala dalam aktivas sehari-hari.

Apalagi menurut keterangan BMKG cuaca ekstrem ditandai hujan lebat masih berpotensi sepekan ke depan. Jadi masih belum aman pasokan air  bersih akan tetap lancar seperti biasanya.

Nadia, 225, pelanggan PDAM di Lubukbuaya Padang mengaku,  pasokan air PDAM ke rumah masih lancar dalam dua hari ini. Namun agak sedikit keruh. “Kalau musim hujan agak keruh airnya. Tapi untung masih hidup, jadi masih bisa dimanfaatkan untuk mandi atau mencuci,” ujarnya.

Nadia mengaku selalu punya cadangan air dalam toron untuk stok jika air sewaktu-waktu mati. (yan) 

 

 

 

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
IKLAN