Jengkol masih Mahal, Begini Kata Konsumen

 

 

 

 


Beritaone—Penggemar jengkol agaknya harus merogoh kocek agak dalam untuk bisa terus menyantap teman makan nasi kegemarannya tersebut. Sebab sampai Rabu (9/7) harga jengkol di sejumlah pasar tradisional dan warung-warung sembako di Padang masih terbilang tinggi. Hampir sama dengan dua pekan lalu, berkisar Rp 10 ribu sampai Rp 12 ribu per 10 butir. Naik 100 persen dibanding harga normalnya Rp 5 ribu sampai Rp 6 ribu per 10 butir. Ya, di Kota Padang  jengkol dijual bukan per kilogram, tapi per butir.

Desi, 45, penjual sembako di salah satu pasar kaget di Padang mengatakan,  harga jengkol masih tinggi karena tidak ada tambahan pasokan dari pengepul jengkol.  “Belum turun harganya, masih sama dengan minggu lalu,” ujarnya kemarin.

Naiknya harga, menurut Desi sedikit berpengaruh kepada daya beli masyarakat. Biasanya beli 10 butir jadi 5 butir saja. Desi mengatakan, peminat jengkol tak pernah surut. Terbukti stoknya selalu habis walau harganya naik.

Sedangkan harga cabai dan bawang bertahan. Cabai darek Rp 28 ribu per kilogram,  cabai jawa Rp 34 ribu per kilogramnya. Bawang juga stabil di angka Rp 28 ribu dan Rp 32 ribu per kilogram untuk kualitas medium.

Darmayanti, 50, ibu rumah tangga mengeluhkan mahalnya harga jengkol karena ia setiap hari selalu makan dengan jengkol. “Kalau tak ada jengkol tak enak makan rasanya,” ujarnya. Ya, jengkol bagi urang awak untuk palamak salero makan. (yan)

 


 

Labels:

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
IKLAN