September 2025


 Perbaiki: Pekerja sedang memperbaiki pipa PDAM yang bocor di kawasan Kuranji, beberapa waktu lalu.

 

Sawahan, Beritaone---Perumda Air Minum Kota Padang menemukan banyak kebocoran pipa distribusi air akhir-akhir ini. Kebocoran disebabkan beberapa hal. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan distribusi air kepada pelanggan.

Humas Perumda Air Minum Kota Padang, Adhie Zein mengatakan, kebocoran terjadi di berbagai area pelayanan sehingga berdampak kepada distribusi air kepada pelanggan.  Salah satunya kebocoran pada pipa utama DN 250 di kawasan Kampung Tanjung Kuranji Senin (22/9) lalu. Selama pekerjaan berlangsung, sejumlah wilayah mengalami penurunan tekanan air. Bahkan pada beberapa titik, aliran air terhenti total hingga perbaikan selesai.

Adhie mengatakan, kebocoran pipa bisa terjadi terkena alat berat saat penggalian proyek drainase.“Kebocoran pipa PDAM bisa akibat proyek drainase. Terjadi ketika alat berat yang digunakan dalam proyek drainase tidak sengaja merusak pipa air bersih. Dan masih banyak lagi penyebab kebocoran pipa yang berdampak langsung kepada pelanggan,” ujar Humas Perumda Air Minum Kota Padang, Adhie Zein, Jumat (26/9).

Selain itu, lanjutnya, kebocoran juga bisa disebabkan oleh usia pipa yang sudah tua. Pipa yang sudah lama digunakan akan mengalami penurunan kualitas. “Material menjadi rapuh dan rentan retak atau pecah yang akhirnya menyebabkan kebocoran,” ujarnya

Adhie juga mengatakan, korosi juga bisa menyebabkan kebocoran pipa. Pipa berbahan logam seperti besi atau baja galvanis sangat rentan terhadap korosi. Reaksi kimia antara air dan logam seiring waktu dapat melemahkan stuktur pipa, menciptakan keretakan dan menyebabkan kebocoran.

Ia juga menyebutkan, kebocoran bisa terjadi dalam berbagai bentuk dan lokasi. Bisa di dalam rumah, termasuk di bawah tanah, di dalam dinding dan di permukaan luar properti.

Jika terjadi di lingkungan rumah pelanggan maka itu adalah tanggung jawab pelanggan. Kebocoran di area rumah bisa menyebabkan tagihan air jadi membengkak. “Karena itu pelanggan wajib secaraa rutin memeriksa jaringan pipa di lingkungan rumahnya. Jika ditemukan kebocoran segera laporkan kepada petugas untuk diperbaiki,” ujarnya.

Jika tagihan air tiba-tiba naik tajam, sementara pemakaian tetap atau tidak ada peningkatan, pelanggan wajib mencari tahu sebabnya. Paling sering disebabkan pipa bocor. Adhie juga mengatakan, tagihan air naik karena pipa bocor tetap harus dibayarkan karena itu dianggap kelalaian pelanggan.

Adhie senantiasa mengimbau pelanggan agar selalu mencadangkan air di rumah jika sewaktu-waktu air mati sehingga tidak kesulitan untuk kebutuhan sehari-hari. Selain pasokan air terhenti saat perbaikan pipa bocor juga dampak cuaca ekstrem. Hujan lebat dalam intensitas yang lama menyebabkan air sungai keruh dan tak bisa diolah. Sehingga produksi air akan di-off-kan sementara waktu. (yan)

 


 

Juara: Pemenang Kejurprov Wushu Indonesia tingkat Sumatera Barat di Gedung Olahraga Bela Diri kawasan GOR Haji Agus Salim, Kota Padang, Sabtu (22/9).

 

Padang – Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Wushu Indonesia tingkat Sumatera Barat berlangsung meriah di Gedung Olahraga Bela Diri kawasan GOR Haji Agus Salim, Kota Padang, Sabtu (22/9).

 

Ajang yang digelar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) bekerja sama dengan KONI Sumbar ini menjadi wadah bagi para atlet muda untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.

 

Pada kejuaraan tersebut, atlet wushu Iqrar Permana Nusantara tampil gemilang dengan menyumbangkan medali emas di nomor Jurus Gun Shu B Putra. Sementara itu, Diva Nabila yang turun di nomor jurus Nan Gun Shu B Putri Wushu Taolu berhasil meraih medali perak untuk sasana HBT.


Tak berhenti di situ, Nabila Pratama juga sukses menambah koleksi medali dengan meraih perunggu di nomor Sanda Senior 48kg. Raihan tersebut terasa istimewa karena diperoleh meski kondisi kesehatannya tidak dalam keadaan prima. Namun berkat semangat juang, motivasi, serta dorongan dari tim pelatih, Diva tetap mampu mempersembahkan hasil terbaik.

 

Sasana HBT sendiri berada di bawah asuhan kak Yosi, kak Reza, serta dibantu oleh asisten pelatih Brigita Sanjaya, Dinda, dan Kennia. Mereka terus berupaya menempa kemampuan para atlet dengan disiplin, kerja keras, dan dukungan penuh baik di dalam maupun luar arena.

 

“Prestasi ini menjadi bukti kerja sama yang baik antara atlet dan pelatih. Kami ingin terus membimbing mereka agar lebih siap menghadapi kejuaraan yang lebih tinggi di masa depan,” ujar salah seorang pelatih HBT.

 

 

Dengan capaian ini, tim pelatih berharap para atlet tidak cepat puas dan terus meningkatkan kemampuan. Kejurprov hanyalah awal dari perjalanan panjang, dan masih banyak kejuaraan yang menanti, baik di tingkat nasional maupun internasional.

 

“Semoga keberhasilan ini menjadi motivasi bagi atlet lain untuk berlatih lebih giat, serta menjadi pemicu lahirnya lebih banyak prestasi wushu dari Sumatera Barat di masa mendatang,” tutup sang pelatih. (rel)

 


 Murah: Warga membeli bahan pokok di salah satu stan di Pasar Murah Kelurahan Bungopasang, Rabu (17/9). Harga paling murah laris manis diborong warga. 


Daya beli kalangan menengah ke bawah masih lemah. Uang di kantong pas-pasan menyebabkan mereka harus irit belanja. Sedapat mungkin beli yang paling murah. Kalau harga mahal beli sedikit saja. Seperempat kilo saja. Kalau minyak goreng  cari kemasan paling kecil.

Pasar murah menjadi incaran kalangan ini untuk mendapatkan harga sembako murah. Untung-untung ada potongan harga atau gratis.

Nah, ketika aga gelaran pasar murah mereka pun berbondong-bondong ke sana. Bawa uang seadanya.

Nova, seoarang pengunjung pasar murah di Kelurahan Bungopasang Rabu (18/9) terlihat bingung. “Ndak ada minyak goreng kemasan 1 liter,” ucapnya.

Ia mengaku hanya bawa uang Rp 50 ribu.  Hanya cukup untuk beli telur sekarton Rp 46 ribu. Nova tertarik beli telur karena harganya lebih murah daripada di warung atau pasar. Telur lauk murah meriah yang ia masak tiap hari untuk suami dan anak-anaknya.

“Kalau punya uang banyak mungkin saya sudah borong beberapa bahan pokok. Tapi mau bagaimana lagi, uang itu yang tak ada,” ucapnya. Nova hanyalah seorang ibu rumah tangga, suaminya bekerja sebagai karyawan swasta yang gajinya hanya UMR.

Ia pun mencoba jualan kue-kue basah. Namun karena sering tidak habis akhirnya modal tandas. Nova rehat jualan. Ia berharap ada sembako gratis atau BLT dari pemerintah seperti dulu supaya bisa menambah uang belanja harian.  

Tak hanya Nova, Yayat, warga lainnya hanya mampu beli cemilan untuk anaknya dan sekarung beras SPHP. “Untung ada pembagian kupon jadi uang sisa belanja bisa beli jajanan untuk saya,” ucapnya. Yayat berharap sering-sering diadakan pasar murah dan banyak voucher. “Kalau bisa perbanyak vouchernya supaya kita semangat belanja di pasar murah,” ujarnya.

Maulana, penjual bahan pokok di pasar murah mengakui, umumnya pengunjung menincar barang yang murah. Misalnya beras SPHP ludes diborong warga ketimbang beras lokal yang selisih harga tak seberapa dengan harga pasar. Begitupun minyak goreng. Minyak Kita yang paling murah Rp 30 ribu per 2 liter cepat habis.  (yan)

 

Diminati: Pembeli menununggu pesanannya dikemas penjual empek-empek di pasar murah Lapngan Voli Kelurahan Bungopasang, Kototangah, Padang, Rabu (18/9). indra


Warga Padang yang ingin makan empek-empek asli palembang di Kota Padang selezat di daerah aslinya, jangan khawatir. Ada yang jual  di Padang. Bahan bakunya didatangkan langsung dari Palembang. Salah satu penjual, Empek-empek Anissa. Pembelinya selalu ramai karena ketagihan setelah mencobanya.   

Saat  Pasar Murah yang diadakan di Lapangan Voli RT 3 RW 1 Kelurahan Bungopasang, Kecamatan Kototangah, Padang, Sumbar Rabu (17/9), stan empek-empek nampak paling ramai. Warga mengerubuti meja persegi panjang penjual empek-empek. Penjualnya, Lilis, sibuk menggoreng empek-empek pesanan pembeli.

Pembeli bisa pilih jenis empek yang di jejer di meja. Beragam bentuknya. Ada yang bulat, lonjong, asimetris hingga pipih. Warnanya putih, warna empek-empek pada umumnya. Ada juga yang agak kecoklatan. Empek-empek umumnya terbuat dari ikan tenggiri, belida dan ikan berdaging putih lainnya. Ada juga dari ikan gabus, tuna, layer dan lainya.    

“Silakan pilih mau yang mana harga mulai Rp 2 ribu per buah,” ujar Lilis saat pengunjung mendekat untuk membeli sambil menunjuk empek-empek di nampan. Lilis memberikan piring plastik kepada pembeli.

Edrian, seorang pembeli pun mulai memilih dan memasukkan ke piring plastik satu persatu empek-empek. Lalu menyerahkan kepada Lilis untuk digoreng. Kurang dari lima menit empek-empek pun matang lalu dipotong-potong dan siram kuah cuko. “Lima belas ribu,” kata Lilis ketika Edrian bertanya harga. Soal harga tergantung banyak sedikit potongan empek-empek yang diinginkan pembeli. Paling mahal Rp 4 ribu per buah.

Pesanan pengunjung lainnya di kuali satu lagi juga sudah matang. Lilis sigap mengangkat dari minyak panas, memotong dan menyerahkan kepada pembeli. Kali ini kuah dan empek-empeknya dipisah karena untuk dibawa pulang oleh pembeli.

Lilis bercerita, ia berjualan selain di pasar murah dan bazar yang tergabung dalam binaan Dinas Perdagangan dan Dinas Koperai dan UKM Kota Padang juga di GOR H Agus Salim saat Car Free Day di hari Minggu. (yan)

 

 

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
IKLAN