Pangan Murah Bikin Warga Semringah

Warga Kalumbuk Kuranji Padang membeli  beras dan gula Program Gerakan Pangan Murah Sabtu (13/9) lalu.
 

Warga Padang menyerbu bahan pangan murah yang digelar di Pasar Murah di beberapa titik di Padang. Ya, Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Pasar Murah yang digelar di sejumlah titik di Padang dan daerah di Sumbar mulai 12 September sampai 20 September 2025 mendatang disambut antusias warga. Betapa tidak, di tengah pelemahan daya beli dan lonjakan harga sejumlah bahan pokok, GPM hadir dan menawarkan harga murah. Mulai beras, minyak goreng, gula pasir, cabai, bawang dan aneka sayuran.  

Kegiatan ini kolaborasi Bank Indoensia Sumbar bersama Pemda Sumbar bersama stakeholders terkait. GPM digelar untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan strategis bagi masyarakat. Melalui GPM, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tidak hanya berupaya menekan laju inflasi daerah tapi juga meningkatkan akses dan ketersediaan pangan serta memperkuat kehadiran pemerintah dalam menjamin kesejahteraan warganya.

GPM sudah dimulai sejak Jumat-Sabtu (12-13/9) di seluruh kelurahan di Padang. Selain itu juga ada di Kantor dan Gudang Bulog di Padang setiap hari. Kemudian di Kota Padangpanjang, 15-16 September, di Pasaman Barat 15,17, 20 September, dan di Padang, Selasa (16/9)  di halaman Masjid Raya Ganting, Rabu (17/9) di Lapangan Voli RT 03/RW01 Bungopasang, Kamis (18/9) di Kelurahan Padangpasir.

Di Kota Padangpanjang, GPM selama dua hari Senin-Selasa (15-16/9) dipusatkan di halaman Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) kota setempat. Di sini tidak hanya menjual bahan pokok seperti beras, gula dan minyak goreng tapi juga cabai, bawang dan aneka sayuran. Di hari pertama Senin kemarin, antusias warga mendapatkan pangan murah sudah terlihat.

Sementara, GPM yang digelar di seluruh kelurhan di Kota Padang Jumat-Sabtu (12-13/9) disambut antusias masyarakat. Untuk Kelurahan Kalumbuk Kecamatan Kuranji Padang misalnya, dapat jatah 500 kg beras dan 50 kg gula pasir.

Menurut Lurah Kalumbuk, Afriyeni,  antusias masyarakat mendapat bahan pokok murah tersebut relatif tinggi. Bahkan terbilang kurang, karena stok sudah habis masyarakat masih banyak yang ingin membeli.

“Untuk Kelurahan Kalumbuk dapat jatah 500 kilohgram beras dan 50 kg gula pasir. Minyak goreng tidak ada,” ujarnya.

Kedua bahan pangan tersebut tidak dilakukan operasi pasar di kantor lurah tapi di rumah ketua RW. Ini untuk keamanan dan memudahkan masyarakat ingin membeli kapan saja. Kalau di kantor terbatas waktunya saat jam kerja saja. Selain itu waswas juga meninggalkan barang saat malam karena tak ada penjagaan.

“Kami menarok di rumah salah satu warga supaya aman dan bisa dibeli warga kapan saja. Alhamdulillah warga terbantu dengan adanya gerakan pangan murah ini. Untuk harga memang lebih murah dari harga pasar, beras Rp 62 ribu per 5 kilogram dan gula Rp 17.500 per kilogram,” ujarnya.

Linda, 45, salah satu warga Kalumbuk membeli gula dan beras merasa teringankan karena selisih harga cukup lumayan dibandingkan beli di kedai. “Kalau beli gula di warung harganya lebih mahal, ada yang jual Rp 19 ribu sekilo,” ujarnya.

Warga lainnya, Gusmeri,50, mengaku membeli karung beras. Ia berharap kegiatan seperti sering dilakukan supaya masyarakat bisa mendapatkan harga murah dalam membeli sembako. “Bagusnya juga dijual minyak goreng, telur, cabai dan bawang karena harganya sering naik,” ujarnya.

Sedangkan GPM yang digelar di tiga lokasi di Padang selain menyediakan beras, minyak goreng, telur ayam, gula pasir, juga ada cabai merah, dimulai pukul 08.00 sampai siang. Selain penjualan bahan pokok, kegiatan ini juga melibatkan sekitar 30 pelaku UMKM lokal yang menawarkan produk makanan siap saji seperti gorengan, susu, serta berbagai makanan dan minuman olahan lainnya. (yan)

 

Labels:

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
IKLAN